Jumat, 26 April 2013

Hacker Muda Penuh Talenta yang Ditemukan Apple Pindah ke Google





Remaja belasan tahun Nicholas Allegra membuat kejutan saat membuat tool bernama " JailbreakMe". Bagi para pencinta produk Apple, tentu ini memudahkan mereka untuk melakukan jailbreak iPhone dan iPad miliknya.

Sebaliknya, ini jelas merepotkan Apple. Sebab jailbreaking memungkinkan pengguna Apple untuk mendapatkan aplikasi gratisan. Karena itu Apple kemudian memutuskan untuk merekrut remaja yang memiliki panggilan Comex ini untuk bekerja di markas besar Apple, di Cupertino, California, Amerika Serikat.

Tapi Comex kembali membuat kejutan saat mengumumkan kepindahannya ke Google. Hengkangnya Comex dari Apple diumumkan lewat akun Twitter miliknya.

"In other news, I’m going to intern for Google in a few weeks,” tulis Comex, seperti dilansir dari Forbes, Kamis (25/4/2013).

Saat dihubungi Forbes, Comex tak bersedia menjelaskan apa yang akan dilakukannya di Google. Tapi sepertinya Comex tak akan mengembangkan Android, sistem operasi yang tak disukai dan tak akan pernah di-hack olehnya.

Allegra alias Comex memang bukan karyawan magang sembarangan di Apple. Saat merilis "JailbreakMe 3" di 2011, lebih dari dua juta orang menggunakan alat buatannya untuk menghapus pembatasan download di iPhone dan iPad hanya dalam waktu sebulan.

Tapi kemudian identitasnya terungkap. Bekas analis Badan Keamanan Nasional AS (NSA) yang juga peneliti keamanan Apple, Charlie Miller, menyebut Comex membuka sistem keamanan milik sistem operasi terketat di dunia tanpa bantuan siapapun. Rekan hacker Dino Dai Zovi kemudian mengatakan bahwa Allegra "berasal dari masa depan".

Allegra memang diberikan kesempatan untuk magang di Apple. Tapi kemudian, dia tak merespon tawaran perpanjangan karena melewatkan penawaran itu di email. "Saya tak senang, tapi sepertinya saya tak bisa memperbaiki itu," ucapnya.

Beruntunglah bagi orang dengan talenta seperti Allegra, sebab Google langsung meresponnya. Google pun merekrutnya, yang tentu saja menambah koleksi talenta berharga yang akan bekerja di Mountain View, California.

Anonymous Serang Lagi !!



Kelompok hacker Anonymous kembali melakukan serangan besar-besaran terhadap situs-situs Israel. Serangan ini merupakan serangan cyber kedua dalam operasi yang mereka sebut dengan #OpIsrael.

Situs-situs pemerintah Israel jadi target serangan. Aksi serangan ini dilakukan sebagai bentuk protes atas perlakuan orang-orang Palestina. Anonymous mulai bergerak melumpuhkan situs-situs Israel tepat pada hari yang telah mereka tetapkan.

"Sampai sejauh ini, hampir tidak ada kerusakan yang berarti. Anonymous belum sampai merusak infrastruktur vital negara. Mereka hanya ingin membuat kebisingan di media tentang isu-isu yang sesuai keinginan mereka", kata National Cyber Bureau, Yitzhak Ben Yisrael seperti dikutip dari Foxnews.

Kelompok hacker Anonymous sebelumnya memang telah mengeluarkan peringatan melalui pesan video yang diposting di YouTube bahwa mereka akan melancarkan serangan besar-besaran terhadap situs Israel mulai 7 April 2013.

"Para elit cyber dari seluruh dunia telah memutuskan untuk bersatu dalam solidaritas dengan rakyat Palestina melawan Israel sebagai satu kesatuan untuk mengganggu dan menghapus Israel dari dunia maya", demikian bunyi postingan itu.

Menurut Foxnews, situs Biro Statistik Israel sempat down pada Minggu pagi namun tidak jelas apakah itu di-hack atau tidak. Situs Pertahanan dan Departemen Pendidikan serta bank disebutkan juga sempat diserang pada malam sebelumnya, tapi sebagian besar sudah diperbaiki.

Selain situs pemerintah, situs bisnis juga dijadikan sasaran. Beberapa tulisan pada homepage diganti dengan slogan-slogan anti-Israel. Sebagai aksi pembalasan, aktivis Israel juga meng-hack situs kelompok Islam radikal dan membubuhi situs itu dengan pesan-pesan pro-Israel.

Pada bulan Januari tahun 2012 lalu, sebuah jaringan hacker yang mengaku berbasis di Arab Saudi diketahui melumpuhkan situs-situs bursa saham Israel dan juga maskapai penerbangan nasional, lalu menerbitkan rincian ribuan kartu kredit milik rakyat Israel.

Sebelumnya pada hari Sabtu kemarin, sebuah kelompok yang berafiliasi dalam grup Anonymous yang menamakan dirinya sebagai "The N4m3le55 Cr3w", memperingatkan bahwa mereka telah mengumpulkan 600 situs dan 100 server untuk diserang. Daftar situs tersebut termasuk diantaranya bank, sekolah, bisnis dan sejumlah situs pemerintah terkemuka.

Deputi Keamanan Informasi, Ofir Cohen menuturkan, Badan Keamanan Informasi Israel dan juga penyedia layanan internet (ISP) sedang berupaya keras untuk memblokir serangan.

Pada hari Jumat lalu, radio Israel melaporkan bahwa sejumlah organisasi besar telah menutup situs mereka untuk melindungi diri dari serangan hacker.

Contact : Black Hat Hacker  or Anonymous